September 18, 2010 Di Sela-sela Kabut
di sela-sela kabut yang itu
matahari berguguran, cahaya demi cahaya
di sela-sela kabut yang itu pula
sekilas kita memandang, cinta kita
yang berkalang, rintik demi rintik, menjadi kabut
menghalangi sudut pandang kita
tentang matahari yang berguguran, cahaya demi cahaya
dimana ia tiada?
Jogjakarta, 18 September 2010
Tags: puisi
- Leave a comment
- Posted under artwork
Leave a comment