Skip to content

benisatryo

next issue : cold war!

Tag Archives: puisi

; kepada BG

aku sampaikan kepadamu,
dialog yang tak selesai

huruf-huruf disela jariku, dan jarimu
dan tentang puisi tanpa judul tubuhmu

mereka berjajar diantara kita yang bersila
diantara kita yang sedang diam saja

aku sampaikan kepadamu,
tentang yang tak pernah usai
tentang yang tak pernah sampai

Februari, 2011

Tags:

: buat B

dua tahun, waktu membeku, dalam halte ibukotamu.

sajak-sajakku berserakan di jalan membangun alibinya sendiri,
tentang dosa dan kerinduan yang bercampur aduk dengan asap knalpot.

bukankah kita tak pernah lelah menghitung mobil-mobil
plastik yang lalu lalang di depan kita? sambil sesekali
menunggu kabar baik dari zebra cross itu, supaya kita
bisa menyebrang dengan aman?

iya kan?

Jogjakarta, 27 Desember 2010

Tags:

: buat B

hebatnya, kerinduan yang menganga
begitu lebar dan dalam, seperti ombak
seperti sungai deras, dengan batu-batu
dan kayu.

dan pucuk-pucuk cemara bergoyang
daun-daun jatuh dan tumbuh, menjadi hujan
menjadi telaga, menjadi air di ujung bulu mata.

mereka menjadi cerita tanpa bahasa
dan cuaca selalu menjadi sebuah tanda baca.

bukankah kita selalu sanggup bercerita
meskipun kita sedang tak mau membicarakan apa-apa.

Jogjakarta, 27 Desember 2010

Tags:

: buat B

sajak-sajakku bergetar,
mencari jalan ; jalan menuju
kecup cium dan merah bibirmu

seperti do’a-do’a menjelang pagi
dan senyum kecil matahari, menyebrang gerimis
kabut dan cahaya

hari berganti ; pada jeda-jeda kalimat
yang turun bersama sepi, yang kecil-kecil
menjadi mendung

diam. diamlah.
dan jangan pernah berlari

Jogjakarta, 10 Desember

Tags:

dalam tanah basah, dan hujan buatan
kita saling membual, membuat bunga-bunga
di dalam hari-hari yang berdebu

dan, Nopember kali ini
jatuh dari puncak Merapi

Jogjakarta, 20 Nopember 2010

Tags:

: buat B

seperti jeda-jeda dalam kalimat
yang dibagi menjadi tiga rindu

satu untukmu, dua untukmu lagi

sekali melihat langit, dua kali melihat kembali
seperti berdoa atau hanya memeriksa cuaca

kali ini, tak akan luput puisi untukmu
dalam setiap jeda, ada rindu yang sedang berlaga

Jogjakarta, 05 Oktober 2010

Tags:

didalam gelisah mengucap takdir,
takdir mana yang tak bisa dikenang?

gugur berguguran, satu per satu
dibawah sepinya langit, diatas hutan
tak bercahaya, berputar-putar di udara

kepada terang dia kembali
lewat gerimis yang berbunyi

kebahagiaan adalah duka yang tertunda

Jogjakarta, 25 September 2010

Tags:

di sela-sela kabut yang itu
matahari berguguran, cahaya demi cahaya

di sela-sela kabut yang itu pula
sekilas kita memandang, cinta kita
yang berkalang, rintik demi rintik, menjadi kabut

menghalangi sudut pandang kita
tentang matahari yang berguguran, cahaya demi cahaya

dimana ia tiada?

Jogjakarta, 18 September 2010

Tags:

meresap peluh, berteduh hangat
secangkir teh dan secarik peristiwa
hujan yang bergulung berkelana
hanya berakhir diujung jemari kita

kita menunjuk kabut yang tak terlihat
ini hari sudah malam, dan kita harus berkemas
menuju cium yang selalu kita ingat

Jogjakarta, 30 Agustus 2010

Tags:

: buat B

I.

menetes pula airmata
dari sebuah lupa

dan, aku mengenangmu
sebagai sebuah kerinduan
yang lupa terjaga

II.

aku biarkan, malam yang pekat,
menangis sejadi-jadinya, dalam sunyi
tanpa bunyi, menjadi isyarat

memanggilmu kembali

III.

rembulan berkabut, malam gerimis
melekat lirih, gugur berguguran
pada yang berhembus dan berdetak

mengalir pula do’a-do’a
pada kerinduan yang bertaut
antara dirimu dan sebuah tiada

Jogjakarta, 28 Agustus 2010

Tags: